Pakan Ikan Lele
Makanan atau pakan untuk ikan lele ada yang menyatakan tidak terlalu sulit kalu dibanding dengan jenis ikan air tawar yang lainnya, karena lele menyukai limbah - limbah makanan dari rumah tangga. Bahkan peternak ikan lele ada juga yang melakukan pembesaran ikan lelenya ditempatkan di saluran pembuangan air. Hal ini bertujuan agar ikan lele dapat makan dari sisa-sisa makanan (limbah makanan rumah tangga).
Selain itu ikan lele yang di tempatkan pada saluran pembuanagn air dapat memperoleh makanan ikan leleyang alami seperti jentik nyamuk.
Namun walaupun demikian, apabila kita sedang melakuakan budidaya ikan lele sebaiknya kita harus menyeimbangkan jugapakan buat ikan lele tersebut tidak bisa mengadalkan limbah makanan 100% tetapi kita harus memberikan tambahan makanan lain, supaya hasil budidaya ikan lele yang kita jalankan mendapatkan hasil yang maksimal.
Salah satu kunci sukses budidaya ikan lele ialah kita harus bisa menyeimbangkan pemberian pakan pada ikan lele. Jenis pakan yang diberikan untuk budidaya ikan lele, ada beberapa macam diantaranya pakan alami, pakan tambahan, dan pakan buatan.
Pakan alami
Pakan alami berasal dari pertumbuhan plankton secara alami. Pertumbuhan pakan alami dapat dipacu lewat pemupukan kolam. Untuk pemupukan kolam dibutuhkan pupuk kandang (kotoran ayam), urea, TSP, serta ammonium nitrat. Banyaknya pupuk kandang adalah 500-700 g/m², TSP 20 g/m², dan ammonium nitrat 15g/m².
Selanjutnya, biarkan kolam selama 3 hari. Selanjutnya, isi kolam dengan air setinggi kira-kira 30-50 cm. Biarkan sehingga warna air kolam berubah menjadi warna cokelat atau kehijauan. Perubahan warna air ini menunjukkan kolam mulai banyak ditumbuhi jasad-jasad renik pakan alami ikan lele. Setelah itu, secara bertahap ketinggian air ditambah sebelum benih lele ditebar.
Untuk kolam induk lele, penyediaan pakan alami perlu dilakukan. Khusus untuk kolam induk dapat dibangun kolam rotifer (cacing bersel tunggal) dengan luas sekitar 10 m². Letak kolam rotifer berada dibagian atas kolam induk. Dengan demikian, masuknya pakan alami ke kolam induk menjadi gampang. Saluran penghubung dari kolam rotifer ke kolam induk perlu dibuat untuk mengalirkan rotifer. Agar terjaga kontinuitas kebutuhan pakan rotifer, pemberian pupuk organic mutlak dilakukan.
Pakan tambahan
Pemeliharaan dapat juga dilakukan di saluran pembuangan air. Pemeliharaan lele ditempat ini dapat diberi makanan tambahan berupa sisa-sisa makanan keluarga, daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, serta bangkai.
Sementara itu, pemeliharaan yang hidup dikolam sering diberi makanan tambahan berupa campuran dedak dengan ikan rucah dengan perbandingan 9 : 1. Selain itu, sapat pula diberi campuran bekatul , jagung, dengan bekicot dengan perbandingan 2 : 1 :1..
Pakan buatan (pellet)
Pada umumnya, pakan buatan dapat diperoleh dengan memebelinya di pabrik, namun, kita dapat membuat dan mengolah pakan buatan sendiri. Adapun bahan baku dan langkah pembuatannya sebagai berikut:
Bahan baku bahan pellet
Bahan Berat (%)
Tepung ikan 27
Bungkil kacang kedele 20
Tepung terigu 10,5
Bungkil kacang tanah 18
Tepung kacang hijau 9
Tepung darah 5
Dedak 9
Vitamin 1
Mineral 0,5
Cara membuat pellet
• Haluskan bahan-bahan hingga menjadi adoanan seperti pasta, kemudian dicetak
• Keringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%.
• Beriakn penambahan lemak dalam bentuk minyak yang dilumurkan pada pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat memeperlambat pellet tenggelam.
Cara pemberian pakan
Saar umur lele 6 minggu, pellet sudah mulai diperkenalkan. Pemberian pellet dilakukan 10-15 menit sebelum pemberian pakan berbentuk tepung. Pada minggu ke-7 dan seterusnya, benih lele sudah dapat langsung diberi pakan berbentuk pellet. Sebaiknya, hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.
No comments: